Rabu, 24 September 2014

Budaya dan Remaja di Era Modern

Budaya dan Remaja di Era Modern
Budaya merupakan pola pikir dan pola tindak manusia. Sehingga apapun yang dipikirkan, dilakukan baik verbal maupun non verbal di lingkungannya merupakan sebuah ejawantah budaya manusia. Pola pikir dan pola tindak inilah yang menciptakan sebuah common heritage. Bilamana budaya yang dimiliki di suatu daerah atau lingkungan terkecil adalah baik dan menjadi teladan bagi lingkungan lainnya tentunya akan memberikan nilai positif budaya tersebut. Akan tetapi sebaliknya budaya yang ditularkan tidak baik maka akan dianggap jelek dan tidak patut dicontoh.

Namun kondisi tersebut sudah berubah di negeri ini. Kita melihat pergaulan remaja kita sudah tidak bisa terkontrol lagi. Lebih-lebih remaja yang kurang kontrol orang tuanya. Remaja ini kebanyakan adalah usia pelajar/mahasiswa. Sangat disayangkan bila kita melihat remaja sekarang pergaulannya terutama masa pertemanan dengan lawan jenis sudah terlalu berlebihan. Kenapa demikian, anda bisa melihat di setiap daerah yang ada pusat pendidikan dan di kota-kota besar sudah tidak jarang lagi mereka melakukan “kumpul kebo”.  “kumpul kebo” sudah bukan hal tabu lagi, banyak masyarakat sudah mengetahui hal tersebut melanggar ajaran keyakinan apapun. Namun kenapa hal tersebut melah berkembang dan tumbuh subur. Apalagi didorong dengan adanya kos-kosan yang tanpa tuan rumah, kosan dengan kamar mandi dalam, kosan yang ditempati laki-laki dan perempuan. Berdasarkan informasi dari majalah (__________) menyebutkan bahwa remaja Denpasar yang notabene masih pelajar/mahasiswa sudah pernah melakukan hubungan badan lebih dari 20%.
Budaya inilah yang akan merusak moral bangsa kita nantinya. Sebab sudah jelas masalah yang muncul ketika hal ini dibiarkan. Contohnya; hamil sebelum selesai masa sekolah/kuliah. Yang akhirnya membawa efek psikologis bagi pelaku. Ketidaksiapan mereka membina rumah tangga yang membawa mereka kadang saling bertengkar, kadang tidak mampu mengurus anaknya, kadang yang laki-laki belum mempunyai pekerjaan tetap dan tidak bertanggung jawab dan masih banyak lagi.
Kondisi ini perlu direfresh dengan ajaran agama dan pembangunan karakter yang diluruskan. Hal ini satu-satunya bisa dibantu melalui pendidikan. Saat ini, Pemerintah sekarang sudah mengembangkan kurikulum 2013 yang haraannya akan memberikan efek positif untuk menyongsong generasi emas bangsa Indonesia. Untuk itu perlu dukungan dari segala pihak, minimal mampu menjadi teladan bagi anak (remaja) kita sendiri.
Persoalan budaya ini perlu didukung oleh semua lapisan masyarakat, lebih khusus orang tua. Dan tidak menutup kemungkinan dari pihak pengelola rumah singgah/kos-kosan agar memberikan ketegasan menjaga moral mereka (remaja). Jangan hanya mengambil keuntungan semata namun mampu memberikan teladan dan mengajarkan pergaulan yang baik. Sehingga pola pikir dan pola tindak yang seperti di atas perlu direvolusi agar tercapai generasi emas tahun 2045.

0 komentar:

Posting Komentar